Sebut saja namanya
raya, dia pemuda yang bau menginjak usia 18 tahun, berlatar belakang di
keluarga sederhana di pinggiran kota bandung , salah satu obsesi terbesarnya
adalha “menjadi pacar seorang artis”. Obsesinya itu bermula pada mimpi yang
munkin terasa nyata baginya, sebut saya fitri aris yang ia Idolakan.
Sejak saat itu dia
terus berkhayal dan berkhayal , sampai suatu saant dia menceritakan hal
tersebut pada seorang temannya, mungkin sebagian besar orang menganggap
obsesinya dan akan berkata “kalo berkhaya jangan terlalu tinggi bung ntar jadi
gila” termasuk sahabatku itu, sgala upaya tlah dilakukannya mulai dari membaca
biografi tentangnya, menonton setiap acaranya, sampai mengoleksi setiap
fotonya, sembari berharap bisa bertemu dengannya.
Suatu hari dia
diajak oleh ke 2 temannya untuk berlibur ke jakarta, di jalan dia
berbincang-bincang dengan salah satu temannya sebut saja odi
arya : “di, moga aja gw bisa ketemu ma fitri”.
odi : “hey,!! Sudahlah jangan terlalu terobsesi segala, dunia luas bung masih banyak fitri-fitri yang lain”
arya : “di, moga aja gw bisa ketemu ma fitri”.
odi : “hey,!! Sudahlah jangan terlalu terobsesi segala, dunia luas bung masih banyak fitri-fitri yang lain”
Arya : “tp dia selalu ada di pikiran ku bukan orang lain”
Odi :
”coba kamu pikirkan< kamu memikirkannya, apakah dia juga memikirkanmu?, itu
sangat tidak mungkin , kenal aja ngga apalagi mikirin kamu?, itu sangat mustahil!!!”.
Arya : “apa yang kamu tau, kamu ga tau perasaan gw , jadi jangan so
tau,!!!”
Odi :
“gw emang ga tau apa yang kamu pikirin, karna gw masih waras ga sperti loe yang hilang akal sehat!!!”
Tiba-tiba seorang irvan melerainya
Irvan : “ sudahlah kita kejakarta bukan untuk ribut tapi masalah
sepele kaya gini di besar-besarin!!”
Odi :
“yaudah gw ngalah karna gw masih waras”
Arya : “ jadi maksud loe gw ga waras!!?”
Irvan : “kalian ber dua bisa diem ga?”
Akhirnya arya dan
ke dua temannya sampai dijakarta, setelah cukup lama mereka bersenang-senang
(meskipun arya dan odi tak saling menyapa), mereka bergegas untuk pulang,
tetapi arya memutuskan untuk tinggal dulu di jakarta untuk mencari alamat
idolanya, karna irvan dan odi sudah malas melarangnya mereka mengiyakan
keinginannya.
Arya mulai mencari
alamat yang ia tuju, tapi sekian lama mencari dia memutuskan untuk tidur karna
hari sudah terlampau malam, karna tak punya uang tuk menyewa kamar, dia hanya
tidur di pinggiran jalan raya yang hanya beralaskan koran bekas
Keesokan harinya a
mencari lagi dan lagi tapi hasilnya tak memuaskan, dan hari selanjutnya
akhirnya dia menemukan alamat yang ia tuju, sesampainya di rumah yang ia tuju
ia langsung meminta pada penjaga rumah itu untuk mengijinkan dia untuk masuk ke
dalam, penjaga itu terlihan keheranan melihat penampilan dari pemuda itu yang
semeraut
Arya : ”pak, bisa saya masuk saya mau bertemu
sama fitri”.
Penjaga : “ ada urusan apa kamu kesini,
fitrinya lagi pergi”
Arya : “ saya penggemar beratnya fitri pak,,
bolehkah saya masuk?”
Penjaga : “ tidak salah kamu, kamu mau
ketemu idola ko baju kamu kumel begitu”
Arya : “ maklum pa saya udah dua hari mencari
alamat firi jadi ga sempet ganti baju”
Setelah lama
berbincang akhirnya fitri pulang dengan mobil bermerek, arya hanya terkesima
oleh penampilan dari fitri yang turun dari mobil, penjaga langsug menghampiri
fitri dan bicara kalo ada fans yang sedang menunggu kedatangannya, saat melihat
sosok pemuda itu fitri langsung berbicara sangat keras “ ga salah, gembel seperti
dia nge fans sama saya, dia ga ngaca dulu ya!!!!” , setelah mendengar kata-kata
itu arya langsung tergulai lemah seolah tak percaya dengan apa yang baru saha
didengarnya, dia hanya bias tertunduk sembari menyesali apa yang telah ia
lakukan..